7 Jenis Ulama Menurut Syaihk Sulaiman Ar-Rasuli atau Inyiak Candung

Jenis-jenis Ulama.
Menurut Inyiek Canduang Ulama itu ada 7 jenisnya :
1. Oelama Matahari
2. Oelama Sumbu Lampu
3. Oelama Pamacah
4. Oelama Lancah
5. Oelama Kancah
6. Oelama Ruok Sabun
7. Oelama Pangkawuik
 
1) Ulama Matahari terang, berguna, tempat mengadu, tempat bertanya, pasti tak terlawan karena ilmunya terang, mendidik, mencerdaskan, dan mencerahkan.
2) Ulama Sumbu Lampu, fatwa banyak, tapi tidak diamalkan, fatwa untuk orang, bukan untuk dia, orang dapat manfaat, dia tidak. Ini adalah guru yang mahir menyampaikan materi, tapi tak pernah jadi teladan. Ia hanya memindahkan ilmu dari buku ke kepala anak didik.
3)  Ulama Pamacah, fatwanya banyak yang ganjil, kajinya banyak yang baru, mengadu domba, khutbahnya berapi-api, hasilnya orang berkelahi.
4) Ulama Lancah, gila berjalan saja dari kampung ke kampung, tidak pernah mau menetap. Ia suka meninggalkan tugas pokoknya di sekolah atau surau-surau, akibatnya murid-muridnya terlantar.
5) Ulama Kancah, mulut lebar tapi berbisa, telinga besar tapi pekak. Tak menyuruh berbuat baik, tak melarang berbuat buruk, hukum Tuhan tak disampaikan, kalau musyawarah dia diam saja. Ia lebih suka berpangku tangan, tidak peduli dunia pendidikan.
6) Ulama Ruok Sabun, berbusa, tinggi gelembung dari gelas, isi penuh tapi kosong. Naik mimbar, dicomot ayat sepotong, dibacakan sebuah hadist, lantas ia membual setinggi langit, sampai ke awan biru. Ia ke Mekah sampai Roma, bak gulai dagingnya hanya sepotong rempahnya satu keranjang.
7) Ulama Pangkawuik, memperdagangkan ilmu, pragmatis dan materialis, itulah jenis ulama jaman sekarang dan yang akan datang.

#PesanBeliau "Ingat baik-baik, saya tak rela ilmu yang kalian dapat tidak diajarkan dengan cara yang benar, Kata Inyiak Canduang.
Pesan diatas itu disampaikan Beliau kepada setiap murid kelas VII yang akan tamat dari Canduang.
Semoga pesan itu dapat menjadi pelajaran bagi ambo pribadi sekalipun ambo tak berjumpa Inyiak, ambo hanyo berjumpa murid-murid Inyiek di Canduang. Semoga Inyiek dilapangkan kuburnya dan ditempatkan di sisiNya dalam kasih sayangNya Aamiin.
*] Dikutip dari Buku Inyiek Sang Pejuang hal 174-175.
Penulis Wartawan Senior Bapak Khairul Jasmi.

Posting Komentar

0 Komentar